MagzNetwork

SURABAYA – Setelah menunggu satu tahun, puluhan ribu guru di Jatim akhirnya bisa tersenyum lebar. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Jawa Timur (Jatim) mencairkan tunjangan profesi untuk 2.718 guru yang lulus sertifikasi 2006.
Tunjangan ini diserahkan dalam bentuk tunai,langsung ke tangan para guru penerima. Dinas P dan K Jatim juga memberikan rapelan selama tiga bulan,terhitung mulai Januari– Maret 2008. Guru SMPN 27 Surabaya Shahibur Rahman,salah satu penerima tunjangan mengaku sangat lega ketika tunjangan cair.
Selama ini, para guru dihantui kekhawatiran.Pasalnya, tunjangan tidak segera turun, meski kelulusan sertifikasi sudah diumumkan setahun lalu. Dengan golongan IVb, mantan guru SMPN 31 Surabaya itu berhak menerima pendapatan sebesar Rp4 juta lebih tiap bulan. Uang rapelan selama tiga bulan sebesar Rp5 juta juga dia dapatkan.
”Uang ini akan saya gunakan membeli buku serta fasilitas pendukung pembelajaran. Rasanya senang sekali menerima tunjangan profesi yang lama saya nanti,” ujar Shahibur,ditemui dalam pencairan tunjangan profesi guru di Gedung Jatim Expo Surabaya kemarin.
Shahibur memang layak mendapatkan tunjangan profesi. Pasalnya,sudah 22 tahun dia mengabdikan diri di dunia pendidikan.Beberapa sekolah sudah dia jelajahi untuk mencari pengalaman. Kepala Dinas P dan K Jatim Rasiyo mengatakan,pencairan tunjangan profesi tahun ini hanya untuk guru murni yang lolos sertifikasi kuota 2006. Dana yang dipakai berasal dari anggaran Dinas P dan K Jatim.Sedangkan dana dari pusat belum jelas kapan dicairkan.
”Sesuai aturan, provinsi hanya mencairkan tunjangan profesi Januari–Maret, sedangkan Oktober–Desember 2007 tanggungan pusat. Itu harap dimengerti para penerima tunjangan profesi,”ungkap mantan Kepala SMPN 1 Gresik ini. Rasiyo menambahkan, bulan ini pihaknya akan mencairkan tunjangan profesi dalam dua tahap.Kemarin, Dinas P dan K Jatim hanya mencairkan tunjangan 2.718 guru murni yang lolos sertifikasi.
Sedangkan 3.067 guru sisanya yang juga lolos sertifikasi dicairkan akhir Juni 2008. Rasiyo menambahkan, saat ini pihaknya terus menekan pemerintah pusat agar segera mencairkan tunjangan profesi Oktober–Desember 2007.”Kami sudah mengirimkan surat pada pemerintah pusat.Dalam waktu dekat tunjangan segera direalisasikan,” tambahnya.
Untuk pencairan tunjangan profesi 2007, Dinas P dan K Jatim sudah menyiapkan 10.000 guru sebagai penerima. Dari 25.791 peserta sertifikasi 2007, hanya 10.000 orang yang memiliki sertifikasi pendidik. ”Tahun ini kami target berikan tunjangan profesi kepada 15.000 guru. Guru harus menyiapkan nomor rekening bank yang bisa kami gunakan untuk mentransfer uang,” terangnya.
Tidak semua peserta sertifikasi kuota 2006 murni mendapatkan tunjangan profesi. Buktinya, empat perwakilan Kota Malang harus gigit jari. Mereka tidak mendapatkan tunjangan profesi secara maksimal, karena terganjal mekanisme ketetapan Dinas P dan K Jatim. Menurut Guru SMPN 10 Malang Imam Mucholis,pihaknya tidakmenerimatunjangan penuh karena salah pendataan.
Padahal ia sudah dinyatakan lulus sertifikasi guru. ”Saya hanya mendapatkan tunjangan sebesar Rp1 juta. Padahal, kalau melihat golongan dalam profesi saya mendapatkan tunjangan mencapai Rp1.700.000. Karena golongan saya sudah mencapai IVb. Ini disebabkan proses impasing (penyetaraan) yang dulu dilakukan Dinas Pendidikan,” ungkapnya sedih. (Sindo)