MagzNetwork


Bertempat di rumah Ibu Siti Nuryanti, perum Griya Damai Sejahtera C/43 Malang, diadakan Tasyakuran Khitannan sang putra Dimas Noerman Sasana, pada hari sabtu 27 Desember 2008, semoga sang putra dijadikan putra yang soleh dan berbakti kepada kedua orang tuanya, amin



Baca Selengkapnya...


Masih seputar hari bahagia, tepatnya keluarga Ibu Eny Agustin, menikahkan putrinya yang bernama Choiriyah Trisnawati(Malang) dengan Didik Samsul Hadi (Kediri). Resepsi pernikahan dilaksanakan di rumah jalan. Danau Tondano Dalam I Blok A2/D12 Malang.

Resepsi pukul 11.00 WIB - Selesai, Bagi warga Mancaksa yang menghadiri resepsi tersebut ada beberapa rombongan, mengingat masih harus mengajar lebih dahulu, yang kebetulan jam mengajar pagi, maka bisa berangkat dahulu, sedangkan yang lainnya menyusul usai KBM selesai, ....

Baca Selengkapnya...


Untuk mempersiapkan para siswa kelas 9 menghadapi Unas 2009, sekolah memiliki program untuk melatih siswa dengan soal-soal Unas. Try Out sekolah dibuat oleh bapak ibu pengajar sendiri.

Model soal adalah A dan B, hal ini mengantisipasi agar para siswa lebih siap mengerjakan dengan soal yang berbeda.
pelaksanaan dilakukan :
1. Senin, 15 Desember 2008, Bahasa Indonesia
2. Selasa, 16 Desember 2008, Matematika
3. Rabu, 17 Desember 2008, Bahasa Inggris
4. Kamis, 18 Desember 2008, IPA

Baca Selengkapnya...



Baca Selengkapnya...

RENUNGAN BAGI KAUM MUSLIMIN
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَآءِ وَاْلأَرْضِ وَلكِنْ كَذَّبُوْا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al A’raaf : 96)

Allah SWT dalam ayat ini telah memberikan kabar gembira sekaligus peringatan, dengan menempatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada-Nya sebagai timbangan, apakah kita akan memperoleh keberkahan dari langit dan bumi, ataukah akan memperoleh azab lantaran mendustakan ayat-ayat-Nya.
Dalam kesempatan merayakan ‘Idul Adlha 1429 H ini, Saya mengajak seluruh kaum muslimin untuk merenung dan memikirkan sejauh mana kadar keimanan dan ketaqwaan masyarakat kita, yang mayoritas muslim. Juga sejauh mana kadar keimanan dan ketaqwaan para penguasa kita, yang mengaku muslim. Agar kita semuanya terhindar dari azab Allah yang amat pedih, serta digolongkan ke dalam kelompok orang-orang mukmin dan mutaqin.


Pada pelaksanaan tahun ini dari hasil sodakhoh guru dan siswa dapat menyumbangka 1 ekor sapi dan 2 ekor kambing.
Sedangkan dari perorangan atau orang tua siswa adalah se ekor kambing, sbb :
a. Edo kelas 8E
b. Laita Kelas 9E
c. Ilham Kelas 9E
d. Diky Putra Kelas 9B
e. Rahma Safira Kelas 9F
f. Fakta Amir ( Alumni )
g. Putra Ibu Lilik Umi
h. Putri Ibu Anis Sulalatin
Mudah mudahan sodakhoh dari siswa, orang tua dan guru diterima Allah SWT, Amin

Baca Selengkapnya...

Pada POPWIL kali ini Jawa Timur (Jatim) berupaya mengukuhkan diri sebagai provinsi yang paling berhasil dalam pembinaan olahraga. Setelah sukses menjadi juara umum PON XVII Kaltim, kini para pembina olahraga Jatim mencanangkan target yang sama untuk sektor junior. Atlet-atlet muda itu dituntut mampu meraih juara umum pada Pekan Olahraga Wilayah (Popwil) IV di Kendari, 20-26 November 2008.

Hal tersebut ditegaskan oleh Ali Sa'roni, komandan kontingen Jatim di popwil, kemarin (17/11). "Dua tahun lalu, Jatim berhasil juara, bahkan diteruskan dengan menjadi juara Popnas IX 2007. Peta kekuatan daerah pasti banyak berubah. Tapi, saya optimistis kita tetap bisa juara," paparnya.


Popwil akan mempertandingkan delapan cabang olahraga (cabor) yang sekaligus menjadi ajang kualifikasi Popnas X tahun depan. Di antaranya, sepak bola, basket, voli indoor, sepak takraw, tenis meja, bulu tangkis, dan tenis lapangan. Berarti, jika ada cabor yang gagal juara di popwil, sangat mungkin cabor tersebut tidak bisa terjun di popnas nanti.

Sebanyak tujuh provinsi yang tergabung di wilayah IV yakni, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur akan bertarung di delapan cabor. "Ada delapan cabor yang dipertandingkan yakni bola basket, bola voli, sepak takraw, sepak bola, bulutangkis, tenis meja, silat dan tenis lapangan.
''Ini memang target yang berat. Tapi, kami yakin bisa mewujudkannya. Sebab, kami lihat hasil popda lalu cukup memuaskan dan banyak memunculkan atlet baru yang berkualitas," kata pria yang juga menjabat sebagai kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jatim tersebut.


Untuk cabang bola basket putra dan putri memperoleh medali emas, sekaligus jawa timur sebagai juara umum. Yang menggembirakan adalah bahwa pelatih Bola Basket tim putri adalah “Mas Catur Agung” yang tidak asing lagi bagi ABBASMANIA dari SMPN 16 Malang. Menurut Mas Catur tim Jatim memang cukup tangguh dibandingkan daerah lain. Oke selamat Mas Catur, hhhhhhhh. Untuk bonus nya dari Dinas Pendidikan apa ya kira-kira, ya kita tunggu saja.


Baca Selengkapnya...


Sebuah tempat di mana lukisan, buku, film dan musik dari segenap penjuru Eropa bisa ditengok pada komputer. Itulah gagasan di balik perpustakaan internet Europeana. Brussel berharap para pengguna situs ini bisa ikut menikmati warisan budaya Eropa. Walau begitu, belum semua warisan budaya Eropa bisa ditengok dalam Europeana.
Di perpustakaan legendaris Iskandariyah, Mesir pada abad pertama Masehi, terdapat lebih dari setengah juta gulungan buku. Pengetahuan dari segenap penjuru angin untuk pertama kalinya dalam sejarah dihimpun dalam satu perpustakaan purbakala itu. Itulah cita-cita Europeana, yaitu menjadi perpustakaan Iskandariyah pada abad XXI ini. Dan jantung rencana itu ada di Den Haag.

Di KB, atau Koninkijke Bibliotheek, yaitu perpustakaan kerajaan Belanda, disimpan perlengkapan komputernya. Begitu dibuka, langsung diklik oleh 10.000 pengunjung internet yang mencari informasi. "Itu tidak kami perhitungkan," kata Hans Jansen, direktur e-Strategy yang mengurus Europeana. Tetapi tepatlah kalau perpustakaan kerajaan berperan besar dalam proyek Europeana ini.
"Pendahulu Europeana adalah situs web yang dikembangkan oleh perpustakaan kerajaan dan berhasil mengembangkan semua perpustakaan nasional Eropa. Karena jangkauan kami begitu besar, Komisi Eropa meminta kami menjadi perintis dalam mengembangkan Europeana," kata Hans Jansen.

Digital koleksi

Lebih dari itu, Negeri Belanda adalah salah satu perintis Europeana dengan mendigitalkan koleksi pelbagai museum dan arsip. Misalnya koleksi Rijksmuseum di Amsterdam dan Institut Gambar dan Suara di Hilversum.
Para pengguna yang mengklik www.europeana.eu tidak bisa melihat sumbangan Belanda. Yang tampak adalah laman internet seperti Google. "Ajang ilham dan gagasan" begitu para pembuat menyebut Europeana dengan sederhana.
Dari situs ini bisa diklik banyak sekali koleksi, gambar, teks dan suara dari pelbagai sumber, misalnya museum Louvre di Paris atau British Library di London. Kalau sudah ditemukan, hasil pencarian itu juga bisa dilihat dalam kualitas tinggi. Lukisan yang dicari akan tampak seperti aslinya, laksana pencarinya berdiri di depan lukisan itu. Atau bab demi bab buku yang dicari. Paling sedikit, itu teorinya.
Kalau mencari dengan kata kunci Rembrandt, maka akan ditemukan 1747 lukisan, etsa dan sketsa berderetan dengan rapi. "Hasil itu lebih dari kalau mencari di mana pun juga," demikian Hans Jansen dari perpustakaan kerajaan KB.
Kalau seseorang mencoba mencari penulis Belanda Gerard Reve, maka akan ditemukan puisi tulisan penyair Prancis abad XIX, Gerard de Nerval yang berjudul rève atau mimpi. Atau juga esai tentang Gerad Reve tulisan seorang esais Belanda yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Hongaria.
Jansen menduga itu masalah hak cipta. Hak cipta esai tentang penulis Belanda Gerard Reve berada pada penerbitnya, tetapi di Hongaria mungkin hak ciptanya berada pada negara. Karena itu boleh dipasang pada internet.
Karena banyak hal yang baru masih dilindungi oleh hak cipta, banyak kekosongan pada hal-hal yang ditawarkan oleh Europeana. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa proyek ini masih dalam percobaan, karena baru sekitar empat juta objek yang dipasang.
Karena banyak pengunjungnya, melebihi 10 juta hit per jam, untuk sementara situs www.europeana.eu tidak bisa diklik. Di situ terbaca pengumuman bahwa sedang dikembangkan mesin yang lebih canggih dan baru pertengahan bulan depan Europeana bisa diklik.


Sumber : www.kompas.com Baca Selengkapnya...

Pelantikan Osis

Pelantikan pengurus Osis periode tahun 2008-2009 dilaksanakan tgl 17 Nopember 2008. Yang melantik pada hari itu adalah Bpk.Hari Subagio yang tidak lain adalah kepala sekolah SMPN 16 Malang. Hasil dari pelantikan tersebut diperoleh dari orasi masing-masing calon pengurus Osis.

Sebelum upacara pelantikan pada hari itu calon-calon pengurus Osis berlatih keras baris-berbaris selama beberapa hari. Agar prosesi berjalan dengan lancar dan tertib





Baca Selengkapnya...

Baca Selengkapnya...



Seperti biasanya peringatan hari pahlawan tahun ini dilaksanakan upacara bendera, dengan peserta siswa, guru dan mahasiswa PPL dari Budi Utomo,sebagai pembina upacara adalah Ibu Ani Setijowati, inti atau magna dari peringatan hari pahlawan tahun ini, atau dalam sambutannya pembina upacara adalah ...

Kehidupan berbangsa dan bernegara belakangan ini nilai-nilai nasionalisme dan militansi mulai memudar. "Di tengah-tengah gerak reformasi dan demokratisasi sekarang ini, juga terjadi erosi kepercayaan terhadap pilar-pilar bangsa dan negara, yaitu Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,"
Pudarnya nilai nasionalisme, militansi dan erosi kepecayaan terhadap pilar bangsa itu tercermin pada ketidaktertiban, ketidak disiplinan praktek-praktek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara hampir satu dasawarsa ini. "Adalah suatu kenyataan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, majemuk sukunya, agamanya, etnisnya, adat istiadatnya dan bahasanya, yang disimbolkan dalam semboyan negara, Bhinneka Tunggal Ika. Tetapi ironisnya, sudah menjadi fenomena di negeri ini, bahwa konflik yang terjadi di tanah air saat ini justru berbasis pada perbedaan-perbedaan tadi," paparnya.
Itu artinya kualitas pemahaman terhadap wawasan kebangsaan dan nasionalismenya, mengalami erosi, luntur dan menjadi rendah dibanding masa perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
masalah-masalah kebangsaan belum tuntas, karena rendahnya kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, lunturnya nasionalisme, rendahnya solidaritas bangsa, militansi bangsa yang mendekati titik kritis, serta jatidiri dan kultur bangsa yang sudah terkikis. "Saya berpandangan, bila tidak ada upaya signifikan untuk membangun kualitas sumber daya manusia, merevitalisasi/mereaktualisasikan nasionalisme, membangkitkan militansi bangsa, menegakan dan mengaktualisasikan jatidiri dan bangsa, maka akan mempercepat terjadinya disintegrasi bangsa," ujarnya.
Terutama bagi para Siswa baik itu dari tingkat SD, SMP dan SMA masalah nasionalisme saat ini sangat memprihatin kan
Belajar dari sejarah bangsa Indonesia pada masa lalu tidak ada alternatif lain bagi bangsa Indonesia selain bangkit bersatu, bekerja keras bersama-sama membangun NKRI yang maju, berdaulat, aman, adil, dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. "Untuk Bangsa Indonesia dapat bangkit dan bersatu harus digugah kesadarannya, pahamnya, dan semangatnya nasionalismenya. Dimana nasionalisme yang roh jiwa dan spiritnya berasal dari makna dan hakekat “PERJUANGAN PARA PAHLAWAN KITA PADA MASA LALU”
Guna merevitalisasi/mereaktualisasi nasionalime seperti itu dapat dilakukan dengan cara menggugah, meningkatkan kesadaran, pemahaman, semangat dan komitmen terhadap wawasan kebangsaan “terutama bagi para pemuda, para siswa dan para generasi muda”. Sedangkan untuk mampu membangun wawasan kebangsaan yang bermuara kepada terwujudnya integrasi nasional yang kuat, diperlukan banyaknya jumlah pemimpin yang memiliki kepemimpinan yang berwawasan kebangsaan.
Pemimpin yang berwawasan kebangsaan adalah pemimpin yang berpancasilais, setia pada NKRI dan UUD 1945 serta memahami karakter dan kultur bangsa Indonesia. "Pemimpin yang mampu membangkitkan, menyatupadukan dan menggerakan orang-orang yang dipimpinnya untuk memperbaiki kualitas diri melalui pendidikan sehingga kita memiliki keunggulan kompetitif yang mau dan mampu berbuat terbaik untuk bangsa dan negara," ungkapnya.


Baca Selengkapnya...


Program Kota Malang sebagai kota animasi, terus digalakkan oleh Dinas Pendidikan Kota Malang. Untuk mendukung program tersebut maka diadakan pelatihan animasi bagi guru SMP kota Malang.Pelaksanaan di aula SMK Negeri 5 Malang.

Pelaksanaan 10 kali pertemuan dari tanggal 20 Oktober hingga 1 nopember 2008, mulai pkl 13.00 sampai 17.30 WIB. Tujuan pelatihan ini adalah untuk para siswa SMP yang apabila tidak melanjutkan sekolah, atau bila akan masuk ke SMK, maka siswa sudah memiliki dasar tentang animasi.
Materi Pelatihan meliputi :
1. Sejarah animasi, aplikasinya dalam pendidikan
2. Menggambar karakter, property dan background
3. Sinopsis, story board, scanning dan colorring
4. Macromedia Flash (drawing, coloring dan animasi)
5. 3Ds Max ( modeling,material,envoronment,lighting,rendering,kamera,penataan video,animasi)
6. Recording audio,insert dialog,transition,titleling,editing video
Baca Selengkapnya...

Kesimpangsiuran mengenai jadwal Ujian Nasional 2009 akhirnya terjawab. Banyaknya isu tentang akan dimajukannya pelaksanaan UN tahun ini memang banyak meresahkan masyarakat.
Sementara itu,Ketua BSNP Djemari Mardapi membantah isu yang menyebutkan penyelenggaraan UN akan dimajukan menjadi sekitar Februari 2009.Menurut dia, sebagaimana dikutip SINDO, pemerintah hanya berencana menyelenggarakan uji coba pelaksanaan UN bagi siswa SMP sederajat dan SMA sederajat (23/09).

Pada kesempatan yang sama Mardapi juga menjanjikan pada awal Oktober sudah akan diumumkan jadwal pelaksanaan UNAS. Namun, sampai pekan kemarin jadwal yang dijanjikan belum juga diumumkan. Molornya keluarnya pengumuman ini, ujung-ujungnya juga menambah spekulasi soal jadwal UN 2009.
Bahkan, dalam kesempatan terakhir di kunjungannya ke Malang (13/10), Mendiknas juga belum bisa memberikan kepastian soal ini..
“Tidak benar kalau UN dimajukan sekitar Februari. Guru dan siswa tidak usah resah karena UN dilaksanakan dengan memperhitungkan semua materi harus sudah selesai,” kata Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Djemari Mardapi sebagaimana dikutip Kompas (16/10).
Depdiknas memastikan UN siswa SMP dan SMA/SMK tahun ajaran 2008/2009 dilaksanakan usai pemilihan umum.
“Kemungkinan tetap seperti tahun lalu. Yang mungkin bisa berubah ada permintaan supaya satu hari hanya satu mata pelajaran saja,” kata Djemari.
Tak lama setelah diwawancarai pengumuman jadwal UN 2009 akhirnya dimunculkan di situs Depdiknas.go.id
Pengumuman yang dikeluarkan tertanggal 16 Oktober itu nampaknya memang belum banyak diketahui masyarakat. Terlebih, situs resmi Dirjen Dikdasmen (www.dikdasmen.org) juga tak dapat diakses sampai saat berita ini diturunkan.
Dilansir dalam pengumuman tersebut, bahwa berdasarkan kesepakatan bersama (BSNP, Depdiknas, dan Depag) diputuskan jadwal Ujian Nasional 2009 sebagai berikut :
- SMA/MA (20 - 24 April 2009)
- SMK/SMALB (20 - 22 April 2009)
- SMP/Mts (27 - 30 April 2009)
- SD/MI (12 - 14 Mei 2009)
sumber www.depdiknas.go.id

Baca Selengkapnya...



MALANG - Tim bola voli putra Jawa Timur memasang target lolos ke babak dua dalam Kejurnas Piala Presiden 2008 zona III Jawa yang mulai digelar hari ini di GOR Ken Arok, Malang. Target itu dianggap realistis, karena pemain yang dibawa merupakan pemain yang berhasil meraih emas dalam PON ke XIX lalu.
Manajer tim Jawa Timur, Hari Trisnardjo mengatakan, ambisi lolos ke babak kedua merupakan target yang rasional. Sebab 12 pemain yang dibawa ke Malang ini telah menyiapkan diri dengan menggelar latihan sejak September 2009 lalu. Meskipun di sela-sela latihan, ada delapan pemain yang terpaksa absen dalam latihan karena membela timnas Indonesia dalam kejuaraan di Thailand pada 18-26 September lalu. "Meski sempat terpisah, saat ini tim tetap solid," ujar Hari Trisnardjo, ketika dikonfirmasi di sela-sela drawing di Aula Polresta Malang, kemarin.

Disinggung lawan dalam zona wilayah III, Hari menilai semua lawan yang akan dihadapi dalam group Zona Wilayah III mulai tim bola Voli DIY Jogjakarta, Jawa Tengah, Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta merupakan lawan yang berat. Untuk itu, Aris Achmad Rizqon dkk tidak boleh menganggap remeh. Meskipun dalam PON lalu, mereka mampu meraih medali emas.
Meski demikian, kata Hari, kini pihaknya telah menyiapkan mental para pemain. Karena faktor yang menentukan tim putra Jatim lolos tidaknya ke babak selanjutnya, sangat tergantung pada mental juara yang ada pada para pemain. "Kami berharap mental juara pada PON kemarin tetap terjaga. Sehingga nanti bisa lolos ke Jakarta," tuturnya.
Sedangkan terkait komposisi tim, lanjut Hari, tim putra Jatim tidak murni pemain yang diturunkan dalam PON lalu. Mengingat ada dua pemain yang harus diganti dengan pemain junior, karena umurnya sudah di atas 25 tahun. Yakni Rudi Santoso digantikan Bagus dan Sutomo digantikan Feleg Ristan. Akan tetapi, pergantian dinilai tidak dampak yang signifikan, karena kedua pemain tersebut merupakan pemain cadangan.
Sementara di kelompok putri, tim Jatim akan langsung bertemu dengan tim Jabar. Dua tim ini merupakan tim unggulan di ajang Piala Presiden ini. Karena itu manajer tim voli putri Jatim Edi Rosianto mengaku cukup kaget mengetahui hasil drawing yang dilakukan di Mapolresta Malang, kemarin. "Saya kaget begitu mengetahui lawan pertamanya adalah Jabar. Mungkin rasa kaget juga ada di benak Jabar," kata Edi.
Seharusnya, ungkap dia, Jabar dan Jatim tak bertemu di laga-laga awal. Tapi bersua di laga pamungkas. Menurutnya, dari lima calon lawannya di Zona III, Jabar memang merupakan lawan terberatnya. Sebab, Jabar mempunyai pembinaan voli yang relatif lebih baik jika dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya.
"Jatim dan Jabar sama-sama diunggulkan di Piala Presiden. Jika Jatim mampu melewati Jabar, maka saya optimistis daerah lainnya juga bisa dilalui," sambungnya.
Daerah lainnya seperti DKI Jakarta, Jateng, DI. Yogyakarta, dan Banten, kelasnya dianggap tak seberat Jabar. Kans yang dimiliki timnya untuk sementara masih sama kuat dengan Jabar yakni fifty-fifty.
Secara teknis, tambah Edi, timnya sudah tak mempunyai masalah. "Secara motivasi, pemainnya juga sedang tinggi-tingginya. Saya harap anak-anak bisa meraih kemenangan di laga perdananya ini," lanjut dia.
Pembukaan kejurnas Bola Voli Zona Wilayah III yang akan diselenggarakan di GOR Ken Arok akan dibuka hari ini secara langsung Kapolda Jatim Irjen Pol Herman S. Sumawiredja sekitar pukul 10.00. Acara tersebut akan berakhir 19 Oktober mendatang. (gus/fir/ abm)
Sumber : Jawapos Radar Malang
Baca Selengkapnya...

Menyakitkan memang, meskipun pernah menduduki posisi lumayan, saat ini kualitas manusia Indonesia mengalami kemerosotan menjadi yang paling rendah di Asia Tenggara. Hal ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir. Dalam laporan International Education Achievement (2004) tentang kemampuan membaca murid SD serta kemampuan matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam murid SLTP, Indonesia menduduki urutan buncit dari 42 negara yang diteliti.

Selain kualitas, pendidikan kita juga menghadapi masalah kuantitas. Tahun lalu, dari 118.108 siswa SD yang mengikuti general test di Jakarta, sebanyak 34.313 tidak diterima di SLTP negeri. Bila ingin melanjutkan sekolah, mereka harus mendaftar ke sekolah swasta yang lebih mahal.

Padahal, bisa diduga, sebagian besar dari mereka berasal dari keluarga pas-pasan, yang boleh jadi mengalami kesulitan konsentrasi karena kekurangan gizi misalnya. Tanpa affirmative action dari negara untuk membantu mereka yang lemah secara ekonomi, selain kemerosotan kualitas manusia, kita juga dihadapkan pada kesenjangan sosial yang semakin mengental.

Lebih dari dua hal tadi, keberhasilan pendidikan juga ditentukan oleh visi yang dianut. Meminjam istilah Ben Anderson, Indonesia adalah sebuah imagined community, komunitas yang "dibayangkan". Untuk itu, dibutuhkan sebuah visi pendidikan yang membayangkan manusia Indonesia seperti apa yang kita inginkan.

Perilaku menyimpang seperti yang banyak ditunjukkan elite yang melakukan korupsi serta, tak jarang, sikap masyarakat yang terkesan permisif terhadap tindakan dan pelaku korupsi bisa dianggap sebagai salah satu indikasi kegagalan pendidikan yang seharusnya berperan menghasilkan manusia yang tidak hanya rasional, tapi juga berbudi luhur.

Saat ini, semakin terasa perlunya kesepakatan yang mendasari dan menjadi tujuan pendidikan nasional.

Tentu saja yang dimaksud bukanlah penyeragaman, tetapi kesepakatan terkait Leitgedanken (alur pemikiran) yang memberikan ruang bagi mekarnya kreativitas dan keberagaman, toleransi, tanggung jawab, serta keprihatinan terhadap ketidakadilan. Begitu pula solidaritas terhadap mereka yang lemah, papa, dan terpinggirkan.

Orientasi Nilai

Terdapat kesepakatan luas bahwa pendidikan sebaiknya berorientasi pada nilai. Pendidikan tidak boleh terbatas pada sekadar transfer pengetahuan dan keahlian fungsional. Tak kalah penting adalah pengembangan jati diri dan kemampuan mengkritisi dan menularkan nilai dasar bersama, seperti kejujuran, keadilan, kerja keras, kesederhanaan, disiplin, dan kebersamaan. Sikap toleran, misalnya, hanya tumbuh bila seseorang bangga atas jati dirinya.

Perlu juga ditekankan bahwa prestasi tidak akan dicapai dengan sikap instan, atau keinginan serbacepat seperti cepat pintar, cepat kaya, atau cepat terkenal. Bila tujuan pendidikan adalah memerdekakan manusia, perlu disadarkan bahwa pribadi yang merdeka bukan yang laissez faire, tetapi yang mampu mempertanggungjawabkan kemerdekaannya.

Selain itu, meski sistem pedidikan sebaiknya terkait dengan dunia praktis, namun itu bukan berarti melulu berbicara tentang "materialisasi" pendidikan yang mengedepankan konsep 'siap pakai' bagi perekonomian. Dalam kehidupan dan profesi, sering hal-hal yang mendasar terjadi dalam ruang di antara batasan-batasan konvensional.

Profesi dan jurusan akademik baru, misalnya, muncul di antara jurusan-jurusan klasik, sehingga memerlukan orientasi baru. Juga diperlukan pelajaran interdisiplin, seperti 'campuran' antara biologi, kimia, dan etika. Atau, matematika dengan elektronika dan sosiologi dengan ekonomi. Untuk itu, diperlukan fleksibilitas para guru dan murid, mahaguru dan mahasiswa.

Dalam mengantisipasi kebutuhan pasar akan tenaga kerja dalam negeri, regional, dan global, sekolah kejuruan harus mendapatkan perhatian yang layak dan secara terus-menerus diperbarui. Jebolannya harus bisa bekerja dalam sebuah tim interdisiplin.

Adalah tidak sehat bahwa mereka yang tamat pendidikan dasar hanya memiliki sedikit pilihan selain melanjutkan ke SMU yang kemudian berkeinginan melanjutkan pendidikan ke universitas. Juga adalah kenyataan sebagian besar tamatan universitas tidak memilih profesi sebagai akademisi.

Sistem pendidikan juga sebaiknya tetap beragam. Kita bersyukur bahwa sejarah kependidikan Indonesia telah memunculkan keragaman model, lembaga, dan tradisi pendidikan. Ada model sekolah yang diadaptasi dari sistem pendidikan kolonial dan Eropa, ada pula pesantren yang diadopsi dari budaya Hindu-Buddha dan Islam. Juga ada sintesis dari berbagai budaya tersebut.

Lalu, ada yang formal, nonformal, dan informal. Begitu pula negeri maupun swasta. Yang harus kita tanyakan secara jujur adalah, lembaga pendidikan apa yang cocok untuk siapa? Sekolah formal, misalnya, tidak selalu cocok untuk setiap anak pada semua tingkatan.

Karena itu, harus diupayakan agar apa pun status dan modelnya, seluruh lembaga pendidikan memperoleh perhatian dan penghargaan optimal. Boleh memprioritaskan, tapi jangan 'menganakemaskan' yang satu daripada yang lain. Juga harus dikembangkan kemungkinan melanjutkan pendidikan lintas model dan lintas lembaga.

Diperlukan sistem pendidikan yang memberikan ruang bagi anak didik untuk bersaing dan berkreasi secara 'fair'. Fair, juga berarti memberikan beasiswa dan bantuan ekstra kepada mereka yang berasal dari lapis sosial bawah, sambil tetap memberikan penghargaan kepada siapa pun yang berprestasi.

Lembaga pendidikan juga perlu dibebaskan dari kungkungan birokrasi yang tambun dan njlimet. Dalam hal suasana ajar-mengajar, metode dialog, diskusi, dan 'mempertanyakan' untuk mencari kebenaran yang lebih tinggi harus dibuka lebar-lebar.

Terakhir, dibutuhkan sistem pendidikan yang efisien dalam pengelolaan waktu. Para guru dan murid agar tidak dibebani pelajaran yang berjubel. Begitu pula, agar waktu mengajar tidak terpaksa diperpendek karena dipakai untuk mencari penghasilan tambahan.

Sebagian dari butir-butir harapan di atas masih menjadi mimpi yang dalam waktu dekat, rasanya, sulit dijangkau. Tetapi, hakikat reformasi adalah penciptaan keadaan yang lebih baik daripada sebelumnya. Idealnya, proses reformasi itu terjadi secara berkesinambungan. Terus-menerus.

Untuk itu, dibutuhkan keberanian, pengorbanan, dan kerelaan kita semua untuk melakukan terobosan-terobosan terhadap batas-batas sistem yang telah mapan dan baku.

Tanpa itu, kita hanya akan mengulang pola yang telah ada dalam cara yang tampaknya saja baru dan canggih, padahal tidak menghasilkan sesuatu yang baru. Ibaratnya, sekadar memperbarui lebel dan, mungkin juga botol, sementara isinya masih yang lama, yang boleh jadi sudah basi.

* Ivan A. Hadar, koordinator Nasional TARGET MDGs. Tulisan ini pendapat pribadi
________________________________________
Sumber:
Jawa Pos, 4 Oktober 2008

Baca Selengkapnya...

Pada hari rabu, 17 September 2008 Tim dari Kanwil Propinsi Jawa Timur Baca Selengkapnya...


Tanpa kita sadari ketika mengajar di kelas, guru terlalu banyak berperan. Sehingga, membuat para siswa tidak punya kesempatan untuk mengutarakan dan mengekspresikan apa yang ia dapatkan diluar kelas. Tentu saja, hal ini membuat sebagian besar dari siswa kita menjadi pasif dan kurang kreatif.
Suatu hari saya pernah mengalami seorang guru yang tersinggung karena muridnya membantah pengajaran yang ia kemukakan. Padahal, saya tahu bahwa murid itu mengemukakan kebenaran.

Sebenarnya dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi, sebagian besar siswa kita telah banyak menyerap ilmu dari luar, baik itu dari internet, buku-buku yang tersedia, ataupun media lainya. Walaupun banyak juga siswa yang malas untuk membaca ataupun menggali ilmu lainnya dengan berbagai metode yang canggih. Jika hal ini berlangsung terus menerus selain membuat siswa kita menjadi pasif, juga akan membentuk komunikasi satu arah saja. Sedangkan yang diharapkan adalah proses pembelajaran yang aktif dan kreatif.

Ada beberapa alasan yang membuat sebagian siswa kita menjadi pasif. Salah satunya dikarenakan guru terlalu banyak berperan terutama dalam pembelajaran bahasa Inggris.

Sebagian besar guru terjebak dalam rutinitasnya sehingga tidak mau mengembangkan dirinya dengan membaca, mengikuti perkembangan atau pembaharuan dalam pembelajaran. Seorang guru juga seharusnya bisa lebih melihat sekelilingnya atau bertukar pikiran dengan guru lainnya. Ini mungkin bisa dilakukan pada pertemuan musyawarah guru. Yang paling utama guru mau merubah pola pikirnya dan tidak terpaku pada satu metode sehingga menjadi guru yang inovatif, bukan guru yang terlalu banyak menjelaskan lalu tidak memberikan kesempatan pada muridnya untuk mengembangkan pola pikirnya.

Sering kali, guru hanya memberikan latihan yang monoton yang membuat murid menjadi pasif dan jenuh. Guru lebih banyak menanam dogma tanpa memberi peluang pada murid untuk memberikan pendapatnya. Tidak berkembangnya kelas kadang-kadang karena keegoisan guru yang mungkin tanpa disadari menyebabkan argumentasinya tidak dapat dibantah. Siswa hanya mengandalkan keberadaan guru dan ini membuat ketergantungan siswa pada guru terus menerus. Sebaiknya guru melemparkan pertanyaan kepada siswa sebelum menjelaskan. Biarkan mereka mengemukakan masing-masing pendapatnya.

Guru sebaiknya tidak terpaku pada buku paket, carilah topik-topik yang menarik bagi siswa yang sesuai atau paling tidak mendekati dengan kompetensi yang diharapkan. Misalnya mereka diperintahkan untuk mencari tokoh-tokoh yang mereka sukai. Biarkan siswa menggambarkan tokoh tersebut dengan bahasa mereka sendiri, berikan arahan secukupnya. Guru juga dapat menyuruh siswa berperan sebagai reporter, jurnalis, atau lainya dan berpasangan dengan temanya yang berperan sebagai tokoh terkenal. Cara-cara yang demikian dapat mengembangkan kreativitas mereka.

Selain itu, berikan pujian pada siswa yang sudah melakukan perannya, mengutarakan pendapat, gagasan, di setiap pembelajaran. Dalam hal ini jangan sering menyalahkan, ini membuat siswa tidak percaya diri. Berilah pujian sebelum dikoreksi kesalahanya, berikan komentar yang produktif dan interaktif yang membuat siswa menjadi cerdas dan penuh inisiatif. Hal ini akan membuat siswa menjadi percaya diri dan merasa dihargai. Selanjutnya, siswa akan memberikan masukan-masukan yang berguna bagi temannya dan siswa lain akan termotivasi untuk melakukannya.

Sebagai guru kita harus dapat membangkitkan rasa percaya diri dengan ilmu yang mereka miliki, timbulkan perasaan bahwa mereka itu 'bisa'. Terutama, pada siswa-siswi yang agak pemalu dan kurang terlayani. Jika siswa sudah percaya diri maka akan timbul gagasan lain yang membuat siswa kita kreatif dan gagasan itu merupakan masukan yang berguna bagi guru. Lalu, menjadi sumber ilmu bagi kita sebagai guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran.

Sumber:
Republika, 10 September 2008
Baca Selengkapnya...

Innalillahi Wainna illahi roji'un.
Telah meninggal dunia ibu orang tua dari bapak Medi Asmo pada hari minggu malam senin tanggal 7 September 2008, bertempat di Jl. Terusan Batubara IX ( Gandongan ).
Semoga amal baik beliau diterima disisi Allah, serta keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan iman oleh Allah (Amin) Baca Selengkapnya...



Pada bulan ramadhan tahun 2008 ini, program Kesiswaan dan BDI SMPN 16 Malang adalah PETIR ( Pesantren dan Training Ramadhan ) yang bekerjasama dengan Lembaga Dakwah Remaja Kiass.
Tujuan diadakannya pesantren ini adalah untuk meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan siswa agar menjadi siswa yang unggul dibidang Imtaq, selain itu juga untuk mengisi bulan ramadhan ini dengan hal-hal yang positif yang bermanfaat bagi siswa peserta.
Peserta pesantren dan training ramadhan adalah seluruh siswa dan dilaksanakan mulai tanggal 4 - 9 september 2008. Dalam pelaksanaannya terdapat perbedaan antara kelas 7,8 dan 9, untuk kelas 7 pelaksanaannya mulai pukul 07.00 - 13.00 WIB, kelas 8 mulai pukul 13.00 - 20.30 WIB ( berbuka puasa dan sholat tarawih di sekolah ) sedangkan kelas 9 mulai pukul 15.00 sampai keesokan harinya pukul 12.00 9 berbuka, tarawih dan sahur di sekolah.
Materi yang diberikan dalam petir 1429 H adalahj materi thoharoh, sholat, puasa, zakat dan keistimewaan romadhon, yang disampaikan oleh bapak ibu guru, sedangkan dari LDR KIASS materinya adalah ; Achievment Motivation Training, Materi Remaja, Out Bond dan renungan.
Ucapan terimakasih kepada warga sekolah semua dan anggota LDR KIASS yang telah mensukseskan PETIR 1429 H, jumpa lagi di tahun yang akan datang, Amin ( bu anis Z ) Baca Selengkapnya...

Setelah selesai diklat bulan Desember 2007 untuk kelompok satu, dan pebruari 2008 untuk kelompok dua kita harus menunggu untuk sertifikatnya. Nach setelah menunggu kurang lebih 8 bulan maka pada tanggal 4 September 2008 sertifikat tersebut dapat terselesaikan dan kita sudah menerimanya. Nach tinggal kapan cair untuk rapelan tunjangannya, ya kita tunggu saja.... Baca Selengkapnya...

Seluruh Warga SMPN 16 Malang, Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1429 H

Baca Selengkapnya...

Hari Ini Peluncuran BSE, Guru dan Kasek Harus Kreatif
SURABAYA - Program buku sekolah elektronik (BSE) rencananya diluncurkan secara resmi oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) hari ini (20/8). Peluncuran itu sekaligus menjadi sosialisasi bahwa BSE merupakan buku induk atau inti sekolah untuk masing-masing jenjang.
Sejauh ini, gaung program BSE sebagai buku murah memang belum begitu menggema. Alih-alih pelajar di pelosok yang belum terjangkau teknologi informasi, ternyata, tak sedikit pelajar metropolis yang juga belum mendengar program tersebut.

Pengakuan Agus Subiatmojo misalnya. Siswa SMAN 22 itu mengaku belum pernah mendapatkan keterangan tentang BSE dari guru atau sekolah. Sebagai panduan kegiatan belajar, dia memilih mencari buku-buku lain yang memiliki pokok bahasan sama dengan materi di sekolah. ''Termasuk buku bekas,'' ujarnya kemarin.

Kondisi tersebut tentu ironis. Seharusnya, guru atau sekolah ikut aktif menyosialisasikan program BSE. Mulai tujuan, cara mendapatkan, hingga harga. Sebab, tujuan program buku murah tersebut tidak lain membantu siswa di tengah melambungnya harga buku. Namun, bisa jadi, guru atau sekolah sengaja mendiamkan lantaran sudah ''main mata'' dengan penerbit non-BSE.

Apakah sekolah memang belum mengetahui program BSE? Kabid Pengkajian dan Pengembangan Dispendik Surabaya Tetty Rachmi Wulan mengatakan tidak masuk akal jika ada sekolah yang mengaku tidak tahu BSE. Menurut dia, BSE sudah disosialisasikan sejak lama. ''Kalau mereka tidak tahu, ya harus cari tahu dong. Mereka jangan duduk dan diam saja," katanya.

Pada awalnya, sekolah memang mengeluh sulit mengunduh dari situs bse.depdiknas.go.id. Tapi, masalah tersebut langsung ditangani dengan pembuatan beberapa situs lain yang juga bisa digunakan untuk mengunduh. "Dulu mungkin situs Depdiknas sibuk karena dibuka orang banyak. Sekarang kan sudah ada alternatifnya," ungkap Tetty.

Soal lamanya waktu untuk mengunduh satu buku, Tetty menganggap bukan alasan. Buktinya, ada beberapa kepala sekolah (Kasek) yang kreatif. Mereka mengunduh per bab sesuai materi yang digunakan saat itu. "Ini kan enak. Cepat. Kalau mau difotokopi juga murah. Maka, kasek itu harus kreatif. Kalau tidak, ya ketinggalan," tegasnya.

Di lain pihak, lanjut Tetty, tidak sedikit Kasek yang tidak mau repot. Mereka lantas memberitahukan anak didiknya untuk menggunakan BSE versi cetak. Toh, sudah ada penerbit yang menggandakan. Hal itu tidak masalah, asal harga buku tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan.

"Sekolah tak harus memanfaatkan satu penerbit yang sudah menyediakan BSE. Kalau memang ada penerbit lain yang punya BSE dan lebih murah, silakan dimanfaatkan," jelasnya.

Sebetulnya, program BSE atau buku murah itu bakal diluncurkan pada 2 Agustus 2008 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhyono. Namun, ternyata, acara tersebut diundur dengan alasan tidak jelas. Kabarnya, pembatalan itu disebabkan kesibukan jadwal presiden
Sumber :
Jawapos 20 Agustus 2008 Baca Selengkapnya...

Dalam peringatan hari kemerdekaan tahun ini, kegiatan sekolah khususnya siswa masih seperti tahun-tahun lalu, yaitu lomba untuk siswa. Sedangkan untuk gurunya hanya gerak jalan sehat bersama para siswa. Dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 16 agustus 2008, pada pukul 06.30.
Rute yang dilalui cukup lumayan, tidak sejauh HUT SMP dulu, jadi kalau dihitung mulai start sampai finish sekitar 40 menit.
Pada hari yang sama dilakukan penilaian lomba kebersihan kelas, sedang dilapangan basket lomba para siswa ( balap karung, makan krupuk, dll ) pokoknya rame sekali.
Baca Selengkapnya...

Untuk mensiasati ketidaklancaran dan ketidakprofesionalan pihak yang terkait untuk mencairkan dana tunjangan sertifikasi guru yang sudah lulus, maka pihak MKKS pada hari selasa tanggal 12 Agustus bertempat di aula SMPN 3, punya kiat jemput bola, artinya mengumpulkan para guru SMP Negeri Swasta untuk mengumpulkan berkas lagi, yang menurut saya mestinya tidak usah, karena semua data guru tersebut sudah masuk ke data base pusat.
Nach kalau kita sudah mengumpulkan data ulang dan sudah berusaha mengurus kembali dengan cara diwakili oleh utusan yang akan hilir mudik Malang, Surabaya dan Jakarta akan segera cair ?, kita tunggu saja. Teman-teman yang mengumpulkan data ulang adalah :
1. Medi Asmo
2. Moch Nur Ichwan
3. Eny Agustin
4. Lilik Umi
5. Data Kolektif Baca Selengkapnya...

I.
Kebanyakan guru sangat sadar akan perannya sebagai pengajar suatu matapelajaran, tetapi kurang sadar akan perannya sebagai pendidik yang harus membimbing murid-muridnya mempersiapkan diri menjadi penerus perjalanan bangsa.
”Saya guru matematika!” “Saya guru bahasa Inggris!” “Saya guru sejarah!” Ucapan-ucapan seperti inilah yang selalu kita dengar dari guru-guru kita. Jarang sekali kita dengar seorang guru mengatakan, bahwa dia adalah guru pembimbing para siswa.
Ucapan seperti yang terakhir ini saya dengar untuk prtama kalinya dari seorang guru besar Kimia dari Kanada. “When I was teaching at a large university in Canada, I felt that I was teaching chemistry. When I moved to a small college years later, however, I began to feel that I am teaching students, not chemistry. Since then I become conscious that my job is to teach students to understand chemistry.”
Kesadaran seperti ini memang tidak sama betul dengan kesadaran sebagai pendidik pembimbing generasi muda. Tetapi kesadaran ini memperlihatkan adanya commitment pribadi guru besar tadi terhadap masa depan mahasiswanya kalau dibandingkan dengan kesadaran yang membatasi peran guru kepada perannya sebagai tenaga pengajar suatu mata pelajaran saja. Commitment guru besar tadi sebagai pembimbing mahasiswa dapat mempunyai maka yang dalam, tetapi dapat pula terjadi, bahwa makna yang dikandungnya tidak begitu dalam. Bergantung kapada apa yang dimaksudkan dengan “teaching students to understand chemisry.”Kalau dengan ucapan ini guru besar kenalan saya dari Kanada tadi sekedar membimbing mahasiswanya untuk menguasai materi ilmu kimia, maka commitmentnya terhadap masa depan mahasiswanya tidaklah terlalu mengagumkan. Tetapi kalau dengan ucapannya tadi ia berusaha membimbing mahasiswanya memahami makna yang terdapat dalam berbagai fenomena kehidupan melalui disiplin kita, maka ini merupakan commitnent yang benar-benar dalam. Melalui cara pandang seperti ini tentang kegiatan mengajar guru berusaha mengantarkan para mahasiswa ke kehidupan nyata, bukan sekedar ke abstraksi kehidupan.

II
Dalam setiap kegiatan pembelajaran terdapat tiga kegiatan yang salug berbeda, tetapi saling berhubungan. Ketiga kegiatan ini ialah
· teaching, yang mengantarkan murid kepada pemahaman pengetahuan (knowledge);
· training yang membimbing murid kepada penguasaan keterampilan,; dan
· educating yang membawa murid kepada pengenalan, pemahaman, dan penghayatan nilai-nilai.
Secara populer sering juga dikatakan, bahwa ketiga tindakan ini bertujuan mengantarkan murid kepada pengetahuan, ketrampilan , dan kearifan (wisdom) . Ketiga hal ini merupakan tujuan akhir dari setiap tindakan pendidikan, tujuan dari setiap educatinal act.
Dalam kenyataan kita lihat,bahwa pendidikan di sekolah sangat menekankan penguasaan pengetahuan, kurang memperhatikan pemupukan ketrampilan, dan sangat mengabaikan pembinaan kearifan. Ini merupakan tradisi pendidikan sekolah yang sangat dipengaruhi oleh pikiran-pikiran Sir Francis Bacon sejak Abad XVII. Praktek pendidikan ini lalu malahirkan semboyan Knowlledge is Power.
Mungkin tradisi inilah yang menyebabkan, bahwa kaum guru lalu menjadi sangat sadar akan peranannya sebagai penerus dan penyebar pengatahuan (kennisoverdrager), dan kurang menyadari, bahwa di samping itu guru juga harus membina kearifan murid melalui pendidikan nilai-nilai dan pemahaman apa yang mereka ketahui. Pada dasarnya dewasa ini terlampau banyak hal yang kita ketahui tanpa kita ketahui maknanya. Maka lahirlah “pengetahuan hampa makna” (meaningless knowledge). Nilai-nilai yang kita pelajari pun banyak yang kita kenal tanpa kita ketahui maknanya. Nilai-nilai semacam ini menjadi “nilai hampa makna” (meaningless values). Gabungan antara pengetahuan hampa makna dengan nilai hampa makna inilah yang lalu banyak melahirkan perlilaku-perilaku yang bersifat “serba semu”, penuh dengan kepura-puraan dan kepalsuan.
Praktek pendidikan sekolah seperti ini tidak akan dapat melahirkan commitment murid-murid kepada masa depan bangsa. Tidak akan dapat melahirkan pada diri murid tekad untuk mengabdikan hidup mereka kepada kesejahteraan bangsa di masa yang akan datang.

III
Kelangsungan eksistensi bangsa merupakan suatu keharusan. Betapapun banyaknya kesalahan yang kita lakukan selama ini, betapapun menyedihkannya keadaan kita sekarang ini, kita tidak punya pilihan lain, kecuali bersaha sekuat tenaga melanjutkan kehidupan bangsa dengan jalan memperbaiki segenap perilaku kita. Bangsa yang tidak mampu membentuk tekad seperti ini dalam keadaan krisis akan menghadapi kepunahan.

Tugas untuk melanjutkan eksistensi bangsa ini terutama terletak di pundak generasi muda. Besar-kecilnya kemampuan suatu generasi muda untuk menjaga kelangggengan eksistensi bangsa sangat bergantung terutama kepada pendidikan yang mereka terima di sekolah. Kalau pendidikan yang mereka terima di seklolah bersifat relevant dan bermutu, maka tugas melanjutkan eksistensi bangsa itu akan terasa relatif ringan,
Tetapi kalau pendidikan yang diberikan kepada generasi muda itu bersifat tidak relevant, maka tugas melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh genersi sebelumnya akan terasa sangat berat. Kegagalan dalam mengambil alih tugas mengelola masyarakat dan negara dari generasi tua akan menghasilkan apa yang sekarang disebut sebagai tailed state. Dan sekarang ini oleh PBB kita sudah dikategorikan menjadi failed state yang ke 57 di dunia ini.
Kapankah akan lahir generasi yang dapat mengangkat bangsa dari situasi failed state ini? Pertanyaan ini tidak akan dapat kita jawab dengan baik pada saat ini.
Kita hanya dapat berjanji untuk mereformasi pendidikan sesuai dengan persoalan yang dihadapi bangsa.

IV
Apa esensi dari kemampuan membimbing generasi muda?

Menurut pendapat saya pada dasarnya inti dari kemampuan ini ialah kemampuan mendapatkan kepercayaan dari para murid, bahwa guru perduli terhadap masa depan mereka; bahwa guru sungguh-sungguh mempunyai perhatian mengenai masa depan para murid. Pengertian ini mengandung pengertian, bahwa guru mengetahui cara para murid memahami keadaan yang ada pada waktu sekarang ini.
Pemahaman seperti ini tidak mungkin tumbuh kalau guru hanya berkomunikasi dengan para murid melalui materi yang terdapat dalam mata pelajaran yang diampunya saja. Hubungan guru-murid yang diwarnai empati hanya akan terbentuk apabila guru bersedia menghadapi murid-muridnya tanpa dibebani oleh posisi resminya sebagai guru.
Dalam hubungan yang seperti ini baru akan mungkin bagi murid untuk mencurahkan segenap pikiran serta perasaan mereka mengenai segenap harapan dan kekhawatiran yang mereka rasakan dalam menghadapi masa depan mereka.
Hanyalah setelah hubungan yang bersifat pribadi antara guru dengan murid-muridnya ini menjadi cukup akrab baru akan mungkin bagi guru untuk mengemukakan pendangan-pandangannya mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh para murid untuk menyongsong masa depan mereka bersama dan masa depan mereka masing-masing.
Perlu saya tekankan di sini, bahwa tugas membimbing para murid seperti ini dapat dilakukan oleh setiap guru, apapun mata pelajaran yang diampunya. Tentu saja guru mata pelajaran yang satu mempunyi peluang yang lebih besar untuk menjadi pembimbing para siswa menuju ke kemandirian mereka daripada guru mata pelajaran yang lain. Guru sejarah mempunyai peluang yang lebih besar daripada guru matematika untuk menjadi pembimbing siswa seperti yang saya uraikan ini secara wajar.
Tetapi faktor yang sangat penting dalam soal bimbingan siswa seperti ini ialah wibawa, yaitu rasa hormat yang tumbuh dalam diri murid karena sifat-sifat guru yang mereka hargai. Wibawa ini dapat dipupuk. Wibawa tumbuh dengan pengalaman.

V
Sebagai catatan akhir ingin saya tambahkan, bahwa banyak-sedikitnya guru dengan kesadaran pembimbing ini dalam sekolah-sekolah kita akan turut menentukan lambat atau cepatnya bangsa kita bangun dari segenap keterpurukan yang sedang kita alami sekarang ini. Kalau jumlah guru dengan kesadaran pembimbing cukup banyak, maka jumlah generasi muda yang bersedia mengabdikan sebagian dirinya kepada masa depan bangsa akan cukup banyak pula. Tetapi kalau jumlah guru dengan kesadaran pembimbing ini sangat sedikit, maka jumlah siswa yang bersedian untuk menyumbangkan tenaga dan pikirannya juga akan berjumlah sedikit saja. Kebanyakan akan tetap lebih banyak berpikir bagaimana menjamin masa depan pribadi mereka melalui pekerjaan-pekerjaan yang aman dan nyaman.
Semoga Tuhan selalu menunjukkan jalan yang harus kita tempuh bersama untuk menyelematkan masa dapan bangsa. Amin!
Oleh
Mochtar Buchori[1]
[1] Ketua Dewan Pengurus Yayasan PARAS, Jakarta. dikutib dari (www.klubguru.com) Baca Selengkapnya...

Tema Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2008 :

" Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Lanjutkan Pembangunan Ekonomi Menuju Peningkatan Kesejahteran Rakyat, Serta Kita Perkuat Ketahanan Nasional Menghadapi Tantangan Global "


Baca Selengkapnya...

Menumpuk itulah kata yang tepat untuk administrasi guru, apalagi kalau awal semester begini, belum lagi kalau mulai memasukkan nilai, nah numpuk lagi ya. Apalagi sudah tidak adalagi administrasi yang harus ditulis dengan tangan, semuanya sudah menggunakan komputer dan tersimpan pada file harddisk maupun flasdisk.
Untuk itulah diperlukan suatu tempat khusus agar bapak ibu dapat bekerja dengan tenang dan nyaman. Memang masalah tempat kita masih banyak kurangnya, namun dengan segala upaya kami mencoba untuk menfasilitasi agar punya tempat sendiri. Kami mencoba dengan sebutan ICT ( Information Comunication Technologi ) centre, artinya pusat informasi dan komunikasi yang sementara jadi satu ruang dengan PMA ( Peningkatan Mutu Akademis ), nach yang admin lihat masih ada guru yang tidak mencoba untuk memulai mengetik sendiri kebutuhannya, namun masih dibantu oleh tenaga T U, hhhhhh kapan dimulai hayoo, padahal TU masih punya tugas yang lain lho. Untuk kebutuhan komputer memang masing KURANG, untuk tahun ini kami ingin mencoba menambah minimal tiga komputer, oke, tetap semangat ya (admin)




















Baca Selengkapnya...

Foto ini saya temukan dengan tidak sengaja, hhhhhh, silahkan cari sendiri, yang jelas ini acara pembinaan mental pengurus osis, tapi tahunnya lupa. Kayaknya agak lama juga karena pembina pendamping masih kelihatan muda , hhhhhh








Baca Selengkapnya...















Baca Selengkapnya...

Selamat ya bagi yang lulus, dan bagi yang tidak lulus, kami menyarankan untuk mengikuti Paket B, dengan mendaftar di SMPN 16. Teman-teman kalian yang gagal ada 3 orang ( 2 putra 1 putri ). Jadi angka kelulusan 98,8%
INFO SEKOLAH YANG TIDAK LULUS
SMP 2 = 3 Siswa
SMP 5 = 1 Siswa
SMP 7 = 33 Siswa
SMP 8 = 1 Siswa
SMP 9 = 2 Siswa
SMP 10 = 7 Siswa
SMP 11 = 10 Siswa
SMP 12 = 6 Siswa
SMP 13 = 1 Siswa
SMP 14 = 19 Siswa
SMP 15 = 7 ORANG
SMP 16 = 3 ORANG
SMP 17 = 51 Siswa
SMP 18 = 1 Siswa
SMP 19 = 9 Siswa
SMP 22 = 14 Siswa
SMP 23 = 8 Siswa Baca Selengkapnya...

MALANG - Sejumlah persoalan terus mengganjal pencairan tunjangan sertifikasi guru. Yang terakhir, rapelan tiga bulan Januari-Maret 2008 bagi 174 guru Kota Malang peserta sertifikasi kuota 2006 tidak utuh. Fakta itu terjadi saat para guru mengambil tunjangan ke Surabaya 4 Juni lalu. Di Surabaya mereka hanya menerima Rp 1 juta. Sedangkan sisanya akan ditransfer via bank. Namun, hingga kemarin, sisa tunjangan itu belum cair juga.Praktis, kondisi itu semakin memperpanjang penantian guru lulusan sertifikasi kuota 2006. Pasalnya, sejak menerima tunjangan Oktober-Desember 2007 lalu, mereka harus menunggu enam bulan kemudian. Kabar pencairan tunjangan baru datang awal Juni lalu. Itupun, tunjangan hanya cair tiga bulan, Januari-Maret. "Baru saja menanyakan sisa tunjangan ke BRI Surabaya. Tapi, tidak ada jawaban," ungkap Slamet Udadi, koordinator guru sertifikasi 2006, di ruang SMPN 4 kemarin.Beberapa teman satu angkatan Slamet juga sempat meninjau saldo rekening masing-masing. Tapi hasilnya tetap nihil. Padahal, guru SD dan SMP di bawah koordinasinya mencapai 71 guru. Sedangkan sisanya tak lulus murni dan masuk data guru SMA. "Harusnya hal seperti ini dikomunikasikan sehingga para guru tidak cemas," ujar dia.Guru SMPN 4 itu menjelaskan, dari sekitar 71 guru tersebut, hanya 4 yang masuk golongan III. Sebanyak 67 guru lainnya golongan IV. Jika diukur dari gaji pokok golongan III dan IV, satu guru dalam satu bulan bisa menerima tunjangan Rp 1 juta lebih. "Kalau dirapel tiga bulanan, lebih Rp 3 juta bisa kami terima," katanya.Selain seretnya pencairan tunjangan, ada beberapa guru kuota 2006 yang sama sekali belum menerima. Berdasarkan data yang dia kantongi, sedikitnya lima guru sama sekali belum menerima tunjangan sejak Oktober 2007 lalu. Terhadap lima guru yang belum menerima tunjangan, pusat memberikan alas an bahwa data mereka kurang lengkap. Selain itu, rekening tak aktif lagi karena lama tidak melakukan transaksi. "Satu catatan, pencairan tunjangan ini pun masih menggunakan sistem lama. Artinya, belum disesuaikan dengan kenaikan gaji per April lalu," tandas Slamet. (Sumber Jawa Pos) Baca Selengkapnya...

SURABAYA – Setelah menunggu satu tahun, puluhan ribu guru di Jatim akhirnya bisa tersenyum lebar. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Jawa Timur (Jatim) mencairkan tunjangan profesi untuk 2.718 guru yang lulus sertifikasi 2006.
Tunjangan ini diserahkan dalam bentuk tunai,langsung ke tangan para guru penerima. Dinas P dan K Jatim juga memberikan rapelan selama tiga bulan,terhitung mulai Januari– Maret 2008. Guru SMPN 27 Surabaya Shahibur Rahman,salah satu penerima tunjangan mengaku sangat lega ketika tunjangan cair.
Selama ini, para guru dihantui kekhawatiran.Pasalnya, tunjangan tidak segera turun, meski kelulusan sertifikasi sudah diumumkan setahun lalu. Dengan golongan IVb, mantan guru SMPN 31 Surabaya itu berhak menerima pendapatan sebesar Rp4 juta lebih tiap bulan. Uang rapelan selama tiga bulan sebesar Rp5 juta juga dia dapatkan.
”Uang ini akan saya gunakan membeli buku serta fasilitas pendukung pembelajaran. Rasanya senang sekali menerima tunjangan profesi yang lama saya nanti,” ujar Shahibur,ditemui dalam pencairan tunjangan profesi guru di Gedung Jatim Expo Surabaya kemarin.
Shahibur memang layak mendapatkan tunjangan profesi. Pasalnya,sudah 22 tahun dia mengabdikan diri di dunia pendidikan.Beberapa sekolah sudah dia jelajahi untuk mencari pengalaman. Kepala Dinas P dan K Jatim Rasiyo mengatakan,pencairan tunjangan profesi tahun ini hanya untuk guru murni yang lolos sertifikasi kuota 2006. Dana yang dipakai berasal dari anggaran Dinas P dan K Jatim.Sedangkan dana dari pusat belum jelas kapan dicairkan.
”Sesuai aturan, provinsi hanya mencairkan tunjangan profesi Januari–Maret, sedangkan Oktober–Desember 2007 tanggungan pusat. Itu harap dimengerti para penerima tunjangan profesi,”ungkap mantan Kepala SMPN 1 Gresik ini. Rasiyo menambahkan, bulan ini pihaknya akan mencairkan tunjangan profesi dalam dua tahap.Kemarin, Dinas P dan K Jatim hanya mencairkan tunjangan 2.718 guru murni yang lolos sertifikasi.
Sedangkan 3.067 guru sisanya yang juga lolos sertifikasi dicairkan akhir Juni 2008. Rasiyo menambahkan, saat ini pihaknya terus menekan pemerintah pusat agar segera mencairkan tunjangan profesi Oktober–Desember 2007.”Kami sudah mengirimkan surat pada pemerintah pusat.Dalam waktu dekat tunjangan segera direalisasikan,” tambahnya.
Untuk pencairan tunjangan profesi 2007, Dinas P dan K Jatim sudah menyiapkan 10.000 guru sebagai penerima. Dari 25.791 peserta sertifikasi 2007, hanya 10.000 orang yang memiliki sertifikasi pendidik. ”Tahun ini kami target berikan tunjangan profesi kepada 15.000 guru. Guru harus menyiapkan nomor rekening bank yang bisa kami gunakan untuk mentransfer uang,” terangnya.
Tidak semua peserta sertifikasi kuota 2006 murni mendapatkan tunjangan profesi. Buktinya, empat perwakilan Kota Malang harus gigit jari. Mereka tidak mendapatkan tunjangan profesi secara maksimal, karena terganjal mekanisme ketetapan Dinas P dan K Jatim. Menurut Guru SMPN 10 Malang Imam Mucholis,pihaknya tidakmenerimatunjangan penuh karena salah pendataan.
Padahal ia sudah dinyatakan lulus sertifikasi guru. ”Saya hanya mendapatkan tunjangan sebesar Rp1 juta. Padahal, kalau melihat golongan dalam profesi saya mendapatkan tunjangan mencapai Rp1.700.000. Karena golongan saya sudah mencapai IVb. Ini disebabkan proses impasing (penyetaraan) yang dulu dilakukan Dinas Pendidikan,” ungkapnya sedih. (Sindo) Baca Selengkapnya...



Baca Selengkapnya...


Terkadang, sulit mengatakan 'tidak' pada atasan yang menuntut tugas dikerjakan secara berlebihan. Simak tips untuk menolak tanpa khawatir ditegur atau dipecat:

1. Cari waktu dan tempat yang tepat untuk mengatakannya pada atasan. Jangan pernah berdebat dengannya atau menanyakan tugas yang akan Anda tolak di depan orang lain. Hal ini akan membuatnya terhindar dari rasa malu.

2. Bersikap tenang, taktis dan siap dengan jawaban mengapa Anda tidak bisa melakukan tugas yang diminta saat ini. Dengan volume suara yang normal, jelaskan pula bahwa tanpa mengurangi rasa hormat pada atasan dan wewenangnya, Anda tidak bisa melakukan tugas itu.

3. Beri atasan kesempatan untuk merespon dan melepaskan kemarahannya. Anda akan tahu mengapa Anda yang dipilih untuk mengerjakan tugas itu, motivasi yang diberikan pada Anda, atau politik internal yang berkaitan dengan tugas tersebut.

4. Tawarkan solusi alternatif agar tugas tetap bisa terselesaikan, misalnya dengan mendelegasikan tugas ini pada orang lain atau tim, atau bekerja sama dengannya untuk menyelesaikan tugas tersebut agar dia tidak perlu "mengembalikan" tugas itu pada atasannya.

5. Jelaskan kesulitan Anda sampai perlu menolak tugas, dan mintalah penangguhan. Bila atasan tetap memaksa, Anda dapat melakukannya di bawah sikap protes, atau tetap menolak. Catat setiap situasi, kebiasaan atau tindakan apa pun yang melawan Anda sebagai referensi kelak.

6. Bila Anda menolak karena beban kerja memang sudah berlebih, bersikaplah hati-hati dan amati mengapa alasan atasan tidak logis. Bila dia mengancam akan melakukan sesuatu untuk melawan Anda, minta bantuan HRD untuk menyelesaikan masalah ini.

7. Jauhkan emosi dari pikiran dan suara Anda. Jangan menyudutkannya, berilah ia kesempatan untuk memperbaiki situasi.


Sumber : Kompas Baca Selengkapnya...

Sebelumnya kami ucapkan terimakasih banyak kepada panitia pemilihan, dalam hal ini dikomandani Bpk. Nur Ichwan sama teman-teman mantan Wakasek ( bpk. medi asmo, bpk. suwaji, bpk. kuncoro, bpk. suwoko, bpk. imam gozali dan bu eka Rahayu ). Hampir sempurna pelaksanaannya, enak juga ya kerja dengan orang orang berpengalaman, serba spontan mengisi mana yang perlu diisi untuk pelaksanaan ini, sukses dulu ya buat panitia pelaksana pil wakasek.
Hasil penghitungan suara pemilihan Wakil Kepala Sekolah yang dilaksanakan pada hari Jum'at tanggal 6 Juni 2008 pukul 07.45 - 09.30 WIB bertempat di Ruang Laboratorium IPA SMP Negeri 16 Malang sebagai berikut :
1. Dra. Nuriyati ( 3 Suara )
2. Dra. Padmi Mulyati ( 1 Suara )
3. Widoyo, S.Th ( 2 Suara )
4. Kristin Tyas. W, S.Pd ( 6 Suara )
5. Eny Agustin, S.Pd ( 12 Suara )
6. Anis Sulalatin, S.Pd ( 3 Suara )
7. Indarto Rochmad, S.Pd ( 10 Suara )
8. Suharianto, S.Pd ( 3 Suara )
Dengan demikian Ibu Eny Agustin,S.Pd terpilih sebagai Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 16 Malang periode 2008 / 2009 - 2009 / 2010. Dengan demikian Bu Eny merupakan Wakasek perempuan ke 2 setelah bu Eka Rahayu
Baca Selengkapnya...

Alhamdulillah, disaat BBM naik dan akan berakhirnya Tahun Pelajaran 2007-2008, menyongsong tahun Pelajaran 2008-2009, Pemerintah mencairkan gaji 13 pada bulan JUNI 2008
Berikut Kutipan ….
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIANOMOR 35 TAHUN 2008TENTANGPEMBERIAN GAJI/PENSIUN/TUNJANGAN BULAN KETIGA BELASDALAM TAHUN ANGGARAN 2008 KEPADA PEGAWAI NEGERI,PEJABAT NEGARA, DAN PENERIMA PENSIUN/TUNJANGAN
(1) Pegawai Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun/Tunjangan diberikan gaji/pensiun/tunjangan bulan ketiga belas dalam Tahun Anggaran 2008.
(2) Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk:
a. Pegawai Negeri yang ditempatkan atau ditugaskan di luar negeri;
b. Pegawai Negeri yang dipekerjakan di luar instansi pemerintah yang gajinya dibayar oleh instansi induknya;
c. Pegawai Negeri yang diberhentikan sementara;d. Pegawai Negeri penerima uang tunggu; dane. Calon Pegawai Negeri.
(3) Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak termasuk Pegawai Negeri yang sedang menjalani cuti di luar tanggungan negara atau yang diperbantukan di luar Instansi Pemerintah.
Pasal 3
(1) Besarnya gaji/pensiun/tunjangan bulan ketiga belas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah sebesar penghasilan sebulan yang diterima pada bulan Juni 2008.
(2) Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi:
a. Pegawai Negeri dan Pejabat Negara meliputi gaji pokok, tunjangan jabatan/tunjangan umum, dan tunjangan keluarga;
b. Penerima pensiun meliputi pensiun pokok, tunjangan keluarga dan tunjangan tambahan penghasilan; dan
c. Penerima tunjangan hanya menerima tunjangan sesuai peraturan perundang-undangan.
(3) Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebelum dikenakan potongan iuran berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pasal 4Pemberian gaji/pensiun/tunjangan bulan ketiga belas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dibayarkan pada bulan Juni 2008.
(1) Penerima gaji terusan dari Pegawai Negeri/Pejabat Negara yang meninggal dunia atau tewas diberikan gaji bulan ketiga belas sebesar penghasilan gaji terusan yang diterima pada bulan Juni 2008.
(2) Penerima gaji dari Pegawai Negeri/Pejabat Negara yang dinyatakan hilang diberikan gaji bulan ketiga belas sebesar penghasilan yang diterima pada bulan Juni 2008.
(3) Pembayaran gaji bulan ketiga belas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dibebankan pada instansi atau lembaga tempat Pegawai Negeri/Pejabat Negara bekerja.
Pasal 7
(1) Penerima pensiun terusan dari pensiunan Pegawai Negeri/Pejabat Negara yang meninggal dunia diberikan pensiun bulan ketiga belas sebesar penghasilan pensiun terusan yang diterima pada bulan Juni 2008.
(2) Penerima pensiun dari pensiunan Pegawai Negeri/Pejabat Negara yang dinyatakan hilang diberikan pensiun bulan ketiga belas sebesar penghasilan pensiun yang diterima pada bulan Juni 2008.
Pasal 8Ketentuan Peraturan Pemerintah ini berlaku juga bagi Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah.
Ketentuan teknis tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri Keuangan.Pasal 11Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakartapada tanggal 7 Mei 2008PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Diundangkan di Jakartapada tanggal 7 Mei 2008MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,
ANDI MATTALATTA
Baca Selengkapnya...

Kota malang seperti kota-kota lain di Indonesia pada umumnya baru tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintah kolonial Belanda. Fasilitas umum di rencanakan sedemikian rupa agar memenuhi kebutuhan keluarga Belanda. Kesan diskriminatif itu masih berbekas hingga sekarang. Misalnya Ijen Boulevard kawasan sekitarnya. hanya dinikmati oleh keluarga- keluarga Belanda dan Bangsa Eropa lainnya, sementara penduduk pribumiharus puas bertempat tinggal di pinggiran kota dengan fasilitas yang kurang memadai. Kawasan perumahan itu sekarang bagai monumen yang menyimpan misteri dan seringkali mengundang keluarga-keluarga Belanda yang pernah bermukim disana untuk bernostalgia.

Pada Tahun 1879, di Kota Malang mulai beroperasi kereta api dan sejak itu Kota Malang berkembang dengan pesatnya. Berbagai kebutuhan masyarakatpun semakin meningkat terutama akan ruang gerak melakukan berbagai kegiatan. Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang terbangun bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan sangat pesat, seperti dari fungsi pertanian menjadi perumahan dan industri.

Sejalan perkembangan tersebut di atas, urbanisasi terus berlangsung dan kebutuhan masyarakat akan perumahan meningkat di luar kemampuan pemerintah, sementara tingkat ekonomi urbanis sangat terbatas, yang selanjutnya akan berakibat timbulnya perumahan-perumahan liar yang pada umumnya berkembang di sekitar daerah perdagangan, di sepanjang jalur hijau, sekitar sungai, rel kereta api dan lahan-lahan yang dianggap tidak bertuan. Selang beberapa lama kemudian daerah itu menjadi perkampungan, dan degradasi kualitas lingkungan hidup mulai terjadi dengan segala dampak bawaannya. Gejala-gejala itu cenderung terus meningkat, dan sulit dibayangkan apa yang terjadi seandainya masalah itu diabaikan.

Sekilas Sejarah Pemerintahan

  1. Malang merupakan sebuah Kerajaan yang berpusat di wilayah Dinoyo, dengan rajanya Gajayana.
  2. Tahun 1767 Kompeni memasuki Kota
  3. Tahun 1821 kedudukan Pemerintah Belanda di pusatkan di sekitar kali Brantas
  4. Tahun 1824 Malang mempunyai Asisten Residen
  5. Tahun 1882 rumah-rumah di bagian barat Kota di dirikan dan Kota didirikan alun-alun di bangun.
  6. 1 April 1914 Malang di tetapkan sebagai Kotapraja
  7. 8 Maret 1942 Malang diduduki Jepang
  8. 21 September 1945 Malang masuk Wilayah Republik Indonesia
  9. 22 Juli 1947 Malang diduduki Belanda
  10. 2 Maret 1947 Pemerintah Republik Indonesia kembali memasuki Kota Malang.
  11. 1 Januari 2001, menjadi Pemerintah Kota Malang.

GELAR YANG DISANDANG KOTA MALANG

1. Paris of Java

Karena kondisi alamnya yang indah, iklimnya yang sejuk dan kotanya yang bersih, bagaikan kota “PARIS” nya Jawa Timur.

2. Kota Pesiar

Kondisi alam yang elok menawan, bersih, sejuk, tenang dan fasilitas wisata yang memadai merupakan ciri-ciri sebuah kota tempat berlibur

3. Kota Peristirahatan

Suasana Kota yang damai sangat sesuai untuk beristirahan, terutama bagi orang dari luar kota Malang, baik sebagai turis maupun dalam rangka mengunjungi keluarga/famili.

4. Kota Pendidikan

Situasi kota yang tenang, penduduknya ramah, harga makanan yang relatif murah dan fasilitas pendidikan yang memadai sangat cocok untuk belajar/menempuh pendidikan.

5. Kota Militer

Terpilih sebagai kota Kesatrian. Di Kota Malang ini didirikan tempat pelatihan militer, asrama dan mess perwira disekitar lapangan Rampal., dan pada jaman Jepang dibangun lapangan terbang “Sundeng” di kawasan Perumnas sekarang.

6 Kota Sejarah

Sebagai kota yang menyimpan misteri embrio tumbuhnya kerajaan-kerajaan besar, seperti Singosari, Kediri, Mojopahit, Demak dan Mataram. Di Kota Malang juga terukir awal kemerdekaan Republik bahkan Kota Malang tercatat masuk nominasi akan dijadikan Ibukota Negara Republik Indonesia.

7. Kota Bunga

Cita-cita yang merebak dihati setiap warga kota senantiasa menyemarakkan sudut kota dan tiap jengkal tanah warga dengan warna warni bunga

PENDUDUK DAN SOSIOLOGI

Jumlah
Kota Malang memiliki luas 110.06 Km. persegi, Kota dengan jumlah penduduk sampai akhir Juni 2005 sebesar 782.110 jiwa. Kepadatan penduduk kurang lebih 7106 jiwa per kilometer persegi. Tersebar di 5 Kecamatan (Klojen = 125.824 jiwa, Blimbing = 167.301 jiwa, Kedungkandang = 152.285 jiwa, Sukun = 174.184 jiwa, dan Lowokwaru = 162.516 jiwa), 57 Kelurahan, 10 Desa, 505 RW dan 3.649 RT
Komposisi
Etnik Masyarakat Malang terkenal religius, dinamis, suka bekerja keras, lugas dan bangga dengan identitasnya sebagai Arek Malang (AREMA). Komposisi penduduk asli berasal dari berbagai etnik (terutama suku Jawa, Madura, sebagian kecil keturunan Arab dan Cina)
Agama
Masyarakat Malang sebagian besar adalah pemeluk Islam kemudian Kristen, Katolik dan sebagian kecil Hindu dan Budha. Umat beragama di Kota Malang terkenal rukun dan saling bekerja sama dalam memajukan Kotanya. Bangunan tempat ibadah banyak yang telah berdiri semenjak jaman kolonial antara lain Masjid Jami (Masjid Agung), Gereja (Alun2, Kayutangan dan Ijen) serta Klenteng di Kota Lama. Malang juga menjadi pusat pendidikan keagamaan dengan banyaknya Pesantren dan Seminari Alkitab yang sudah terkenal di seluruh Nusantara
Seni Budaya
Kekayaan etnik dan budaya yang dimiliki Kota Malang berpengaruh terhadap kesenian tradisonal yang ada. Salah satunya yang terkenal adalah Tari Topeng, namun kini semakin terkikis oleh kesenian modern. Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan gaya kesenian Jawa Tengahan (Solo, Yogya), Jawa Timur-Selatan (Ponorogo, Tulungagung, Blitar) dan gaya kesenian Blambangan (Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Banyuwangi). Untuk mengetahui lebih jauh tentang daerah2 lain disekitar Kota malang silahkan kunjungi : Daerah Sekitar Kota Malang
Bahasa
Bahasa Jawa dialek Jawa Timuran dan bahasa Madura adalah bahasa sehari-hari masyarakat Malang. Dikalangan generasi muda berlaku dialek khas Malang yang disebut 'boso walikan' yaitu cara pengucapan kata secara terbalik, contohnya : seperti Malang menjadi Ngalam. Gaya bahasa di Malang terkenal kaku tanpa unggah-ungguh sebagaimana bahasa Jawa kasar umumnya. Hal menunjukkan sikap masyarakatnya yang tegas, lugas dan tidak mengenal basa-basi
Pendatang
Kebanyakan pendatang adalah pedagang, pekerja dan pelajar / mahasiswa yang tidak menetap dan dalam kurun waktu tertentu kembali ke daerah asalnya. Sebagian besar berasal dari wilayah disekitar Kota Malang untuk golongan pedagang dan pekerja. Sedang untuk golongan pelajar / mahasiswa banyak yang berasal dari luar daerah (terutama wilayah Indonesia Timur) seperti Bali, Nusa Tenggara, Timor Timur, Irian Jaya, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan.

Baca Selengkapnya...