MagzNetwork

MALANG - Sejumlah persoalan terus mengganjal pencairan tunjangan sertifikasi guru. Yang terakhir, rapelan tiga bulan Januari-Maret 2008 bagi 174 guru Kota Malang peserta sertifikasi kuota 2006 tidak utuh. Fakta itu terjadi saat para guru mengambil tunjangan ke Surabaya 4 Juni lalu. Di Surabaya mereka hanya menerima Rp 1 juta. Sedangkan sisanya akan ditransfer via bank. Namun, hingga kemarin, sisa tunjangan itu belum cair juga.Praktis, kondisi itu semakin memperpanjang penantian guru lulusan sertifikasi kuota 2006. Pasalnya, sejak menerima tunjangan Oktober-Desember 2007 lalu, mereka harus menunggu enam bulan kemudian. Kabar pencairan tunjangan baru datang awal Juni lalu. Itupun, tunjangan hanya cair tiga bulan, Januari-Maret. "Baru saja menanyakan sisa tunjangan ke BRI Surabaya. Tapi, tidak ada jawaban," ungkap Slamet Udadi, koordinator guru sertifikasi 2006, di ruang SMPN 4 kemarin.Beberapa teman satu angkatan Slamet juga sempat meninjau saldo rekening masing-masing. Tapi hasilnya tetap nihil. Padahal, guru SD dan SMP di bawah koordinasinya mencapai 71 guru. Sedangkan sisanya tak lulus murni dan masuk data guru SMA. "Harusnya hal seperti ini dikomunikasikan sehingga para guru tidak cemas," ujar dia.Guru SMPN 4 itu menjelaskan, dari sekitar 71 guru tersebut, hanya 4 yang masuk golongan III. Sebanyak 67 guru lainnya golongan IV. Jika diukur dari gaji pokok golongan III dan IV, satu guru dalam satu bulan bisa menerima tunjangan Rp 1 juta lebih. "Kalau dirapel tiga bulanan, lebih Rp 3 juta bisa kami terima," katanya.Selain seretnya pencairan tunjangan, ada beberapa guru kuota 2006 yang sama sekali belum menerima. Berdasarkan data yang dia kantongi, sedikitnya lima guru sama sekali belum menerima tunjangan sejak Oktober 2007 lalu. Terhadap lima guru yang belum menerima tunjangan, pusat memberikan alas an bahwa data mereka kurang lengkap. Selain itu, rekening tak aktif lagi karena lama tidak melakukan transaksi. "Satu catatan, pencairan tunjangan ini pun masih menggunakan sistem lama. Artinya, belum disesuaikan dengan kenaikan gaji per April lalu," tandas Slamet. (Sumber Jawa Pos)