MagzNetwork

Pada POPWIL kali ini Jawa Timur (Jatim) berupaya mengukuhkan diri sebagai provinsi yang paling berhasil dalam pembinaan olahraga. Setelah sukses menjadi juara umum PON XVII Kaltim, kini para pembina olahraga Jatim mencanangkan target yang sama untuk sektor junior. Atlet-atlet muda itu dituntut mampu meraih juara umum pada Pekan Olahraga Wilayah (Popwil) IV di Kendari, 20-26 November 2008.

Hal tersebut ditegaskan oleh Ali Sa'roni, komandan kontingen Jatim di popwil, kemarin (17/11). "Dua tahun lalu, Jatim berhasil juara, bahkan diteruskan dengan menjadi juara Popnas IX 2007. Peta kekuatan daerah pasti banyak berubah. Tapi, saya optimistis kita tetap bisa juara," paparnya.


Popwil akan mempertandingkan delapan cabang olahraga (cabor) yang sekaligus menjadi ajang kualifikasi Popnas X tahun depan. Di antaranya, sepak bola, basket, voli indoor, sepak takraw, tenis meja, bulu tangkis, dan tenis lapangan. Berarti, jika ada cabor yang gagal juara di popwil, sangat mungkin cabor tersebut tidak bisa terjun di popnas nanti.

Sebanyak tujuh provinsi yang tergabung di wilayah IV yakni, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur akan bertarung di delapan cabor. "Ada delapan cabor yang dipertandingkan yakni bola basket, bola voli, sepak takraw, sepak bola, bulutangkis, tenis meja, silat dan tenis lapangan.
''Ini memang target yang berat. Tapi, kami yakin bisa mewujudkannya. Sebab, kami lihat hasil popda lalu cukup memuaskan dan banyak memunculkan atlet baru yang berkualitas," kata pria yang juga menjabat sebagai kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jatim tersebut.


Untuk cabang bola basket putra dan putri memperoleh medali emas, sekaligus jawa timur sebagai juara umum. Yang menggembirakan adalah bahwa pelatih Bola Basket tim putri adalah “Mas Catur Agung” yang tidak asing lagi bagi ABBASMANIA dari SMPN 16 Malang. Menurut Mas Catur tim Jatim memang cukup tangguh dibandingkan daerah lain. Oke selamat Mas Catur, hhhhhhhh. Untuk bonus nya dari Dinas Pendidikan apa ya kira-kira, ya kita tunggu saja.


Baca Selengkapnya...


Sebuah tempat di mana lukisan, buku, film dan musik dari segenap penjuru Eropa bisa ditengok pada komputer. Itulah gagasan di balik perpustakaan internet Europeana. Brussel berharap para pengguna situs ini bisa ikut menikmati warisan budaya Eropa. Walau begitu, belum semua warisan budaya Eropa bisa ditengok dalam Europeana.
Di perpustakaan legendaris Iskandariyah, Mesir pada abad pertama Masehi, terdapat lebih dari setengah juta gulungan buku. Pengetahuan dari segenap penjuru angin untuk pertama kalinya dalam sejarah dihimpun dalam satu perpustakaan purbakala itu. Itulah cita-cita Europeana, yaitu menjadi perpustakaan Iskandariyah pada abad XXI ini. Dan jantung rencana itu ada di Den Haag.

Di KB, atau Koninkijke Bibliotheek, yaitu perpustakaan kerajaan Belanda, disimpan perlengkapan komputernya. Begitu dibuka, langsung diklik oleh 10.000 pengunjung internet yang mencari informasi. "Itu tidak kami perhitungkan," kata Hans Jansen, direktur e-Strategy yang mengurus Europeana. Tetapi tepatlah kalau perpustakaan kerajaan berperan besar dalam proyek Europeana ini.
"Pendahulu Europeana adalah situs web yang dikembangkan oleh perpustakaan kerajaan dan berhasil mengembangkan semua perpustakaan nasional Eropa. Karena jangkauan kami begitu besar, Komisi Eropa meminta kami menjadi perintis dalam mengembangkan Europeana," kata Hans Jansen.

Digital koleksi

Lebih dari itu, Negeri Belanda adalah salah satu perintis Europeana dengan mendigitalkan koleksi pelbagai museum dan arsip. Misalnya koleksi Rijksmuseum di Amsterdam dan Institut Gambar dan Suara di Hilversum.
Para pengguna yang mengklik www.europeana.eu tidak bisa melihat sumbangan Belanda. Yang tampak adalah laman internet seperti Google. "Ajang ilham dan gagasan" begitu para pembuat menyebut Europeana dengan sederhana.
Dari situs ini bisa diklik banyak sekali koleksi, gambar, teks dan suara dari pelbagai sumber, misalnya museum Louvre di Paris atau British Library di London. Kalau sudah ditemukan, hasil pencarian itu juga bisa dilihat dalam kualitas tinggi. Lukisan yang dicari akan tampak seperti aslinya, laksana pencarinya berdiri di depan lukisan itu. Atau bab demi bab buku yang dicari. Paling sedikit, itu teorinya.
Kalau mencari dengan kata kunci Rembrandt, maka akan ditemukan 1747 lukisan, etsa dan sketsa berderetan dengan rapi. "Hasil itu lebih dari kalau mencari di mana pun juga," demikian Hans Jansen dari perpustakaan kerajaan KB.
Kalau seseorang mencoba mencari penulis Belanda Gerard Reve, maka akan ditemukan puisi tulisan penyair Prancis abad XIX, Gerard de Nerval yang berjudul rève atau mimpi. Atau juga esai tentang Gerad Reve tulisan seorang esais Belanda yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Hongaria.
Jansen menduga itu masalah hak cipta. Hak cipta esai tentang penulis Belanda Gerard Reve berada pada penerbitnya, tetapi di Hongaria mungkin hak ciptanya berada pada negara. Karena itu boleh dipasang pada internet.
Karena banyak hal yang baru masih dilindungi oleh hak cipta, banyak kekosongan pada hal-hal yang ditawarkan oleh Europeana. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa proyek ini masih dalam percobaan, karena baru sekitar empat juta objek yang dipasang.
Karena banyak pengunjungnya, melebihi 10 juta hit per jam, untuk sementara situs www.europeana.eu tidak bisa diklik. Di situ terbaca pengumuman bahwa sedang dikembangkan mesin yang lebih canggih dan baru pertengahan bulan depan Europeana bisa diklik.


Sumber : www.kompas.com Baca Selengkapnya...

Pelantikan Osis

Pelantikan pengurus Osis periode tahun 2008-2009 dilaksanakan tgl 17 Nopember 2008. Yang melantik pada hari itu adalah Bpk.Hari Subagio yang tidak lain adalah kepala sekolah SMPN 16 Malang. Hasil dari pelantikan tersebut diperoleh dari orasi masing-masing calon pengurus Osis.

Sebelum upacara pelantikan pada hari itu calon-calon pengurus Osis berlatih keras baris-berbaris selama beberapa hari. Agar prosesi berjalan dengan lancar dan tertib





Baca Selengkapnya...

Baca Selengkapnya...



Seperti biasanya peringatan hari pahlawan tahun ini dilaksanakan upacara bendera, dengan peserta siswa, guru dan mahasiswa PPL dari Budi Utomo,sebagai pembina upacara adalah Ibu Ani Setijowati, inti atau magna dari peringatan hari pahlawan tahun ini, atau dalam sambutannya pembina upacara adalah ...

Kehidupan berbangsa dan bernegara belakangan ini nilai-nilai nasionalisme dan militansi mulai memudar. "Di tengah-tengah gerak reformasi dan demokratisasi sekarang ini, juga terjadi erosi kepercayaan terhadap pilar-pilar bangsa dan negara, yaitu Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,"
Pudarnya nilai nasionalisme, militansi dan erosi kepecayaan terhadap pilar bangsa itu tercermin pada ketidaktertiban, ketidak disiplinan praktek-praktek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara hampir satu dasawarsa ini. "Adalah suatu kenyataan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, majemuk sukunya, agamanya, etnisnya, adat istiadatnya dan bahasanya, yang disimbolkan dalam semboyan negara, Bhinneka Tunggal Ika. Tetapi ironisnya, sudah menjadi fenomena di negeri ini, bahwa konflik yang terjadi di tanah air saat ini justru berbasis pada perbedaan-perbedaan tadi," paparnya.
Itu artinya kualitas pemahaman terhadap wawasan kebangsaan dan nasionalismenya, mengalami erosi, luntur dan menjadi rendah dibanding masa perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
masalah-masalah kebangsaan belum tuntas, karena rendahnya kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, lunturnya nasionalisme, rendahnya solidaritas bangsa, militansi bangsa yang mendekati titik kritis, serta jatidiri dan kultur bangsa yang sudah terkikis. "Saya berpandangan, bila tidak ada upaya signifikan untuk membangun kualitas sumber daya manusia, merevitalisasi/mereaktualisasikan nasionalisme, membangkitkan militansi bangsa, menegakan dan mengaktualisasikan jatidiri dan bangsa, maka akan mempercepat terjadinya disintegrasi bangsa," ujarnya.
Terutama bagi para Siswa baik itu dari tingkat SD, SMP dan SMA masalah nasionalisme saat ini sangat memprihatin kan
Belajar dari sejarah bangsa Indonesia pada masa lalu tidak ada alternatif lain bagi bangsa Indonesia selain bangkit bersatu, bekerja keras bersama-sama membangun NKRI yang maju, berdaulat, aman, adil, dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. "Untuk Bangsa Indonesia dapat bangkit dan bersatu harus digugah kesadarannya, pahamnya, dan semangatnya nasionalismenya. Dimana nasionalisme yang roh jiwa dan spiritnya berasal dari makna dan hakekat “PERJUANGAN PARA PAHLAWAN KITA PADA MASA LALU”
Guna merevitalisasi/mereaktualisasi nasionalime seperti itu dapat dilakukan dengan cara menggugah, meningkatkan kesadaran, pemahaman, semangat dan komitmen terhadap wawasan kebangsaan “terutama bagi para pemuda, para siswa dan para generasi muda”. Sedangkan untuk mampu membangun wawasan kebangsaan yang bermuara kepada terwujudnya integrasi nasional yang kuat, diperlukan banyaknya jumlah pemimpin yang memiliki kepemimpinan yang berwawasan kebangsaan.
Pemimpin yang berwawasan kebangsaan adalah pemimpin yang berpancasilais, setia pada NKRI dan UUD 1945 serta memahami karakter dan kultur bangsa Indonesia. "Pemimpin yang mampu membangkitkan, menyatupadukan dan menggerakan orang-orang yang dipimpinnya untuk memperbaiki kualitas diri melalui pendidikan sehingga kita memiliki keunggulan kompetitif yang mau dan mampu berbuat terbaik untuk bangsa dan negara," ungkapnya.


Baca Selengkapnya...